
Pembelajaran merupakan suatu proses yang
didalamnya terdapat nilai mendidik. Pembelajaran yang baik yaitu apabila dalam proses belajar mengajar terdapat
hubungan timbal balik antara guru dengan anak. Ketika dalam pembelajaran hanya
terjadi komunikasi searah, maka proses pembelajaran tidak dapat dikatakan
sebagai interaksi yang edukatif.

Media
pembelajaran adalah suatu media yang digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu
meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber
belajar ke penerima pesan belajar (peserta didik).

Pembelajaran
yang menyenangkan bagi anak merupakan suatu perangsang agar anak mampu
mengembangkan kemampuan dasarnya. Pembelajaran yang semacam ini memang harus
ditunjang dengan media pembelajaran yang menarik pula. Pada hakikatnya seorang
anak akan dengan mudah belajar ketika disuguhkan dengan benda yang nyata sebab
anak belum mampu berfikir secara abstrak. Maka guru membutuhkan penunjang dalam
pembelajaarannya seperti Alat Permainan Edukatif (APE).

Secara
garis besar manfaat media pembelajaran ialah memperlancar proses belajar
mengajar guru agar lebih efektif dan efisien. Sedang manfaat khususnya, antara
lain :
1.
Informasi akan
tersampaikan secara lancar dan jelas
Media pembelajaran meminimalisir adanya keambiguan
guru dalam menyampaikan informasi yang akan diberikan kepada peserta didik
2.
Pembelajaran
akan menarik dan menyenangkan bagi anak
Media pembelajaran yang mampu menghasilkan suara,
gambar, animasi dan warna akan menarik bagi anak, pembelajaran menjadi hidup
dan tidak membosankan.
3.
Media
pembelajaran yang fleksibel mampu merangsang anak
Media yang dapat digunakan didalam maupun diluar
kelas akan membantu merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal

Terdapat
beberapa macam media pembelajaran, antara lain :
1.
Media visual
Media visual adalah media yang menyampaikan pesan
melalui penglihatan atau media yang hanya dapat dilihat, media ini paling
sering digunakan untuk membantu menyampaikan isi dari tema pembelajaran. Contoh
: flash card.
2.
Media Audio
Media audio adalah
media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang
dapat merangsang pikiran, perasaan perhatian dan kemampuan peserta didik untuk
mempelajari bahan ajar. Penggunaan media
audio dalam pembelajaran pada umumnya untuk menyampaikan materi pelajaran
tentang mendengarkan. Contohnya radio dan
kaset rekoorder.
3.
Media
audio-visual
Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur
suara dan unsur gambar ( pandang-dengar).
Jenis media ini lebih menarik dari media sebelumnya. Contoh: video animasi.

Syarat
yang dipenuhi guru, sebagai berikut :
1.
Sesuai dengan
pembelajaran atau tema
2.
Sesuai dengan
tingkat perkembangan atau usia anak
3.
Multiguna atau mampu
merangsang lebih dari satu kecerdasan anak
4.
Mudah digunakan dan
mudah dibawa anak
5.
Keamanan media
ketika digunakan anak, meliputi: bahan yang dipilih, tumpul, dan cat yang aman
6.
Ukuran media
yang tepat, tidak terlalu kecil atau terlalu besar agar anak dengan mudah
menggunakannya
7.
Media yang
menarik bagi anak, meliputi: bentuk, ukuran dan warna yang digunakan
8.
Bahan yang mudah
ditemukan, dapat menggunakan barang-barang bekas
9.
Dapat digunakan
secara individual, kelompok maupun klasikal
10.
Mudah
dibersihkan ketika kotor
Ketika
guru mengabaikan syarat tersebut, maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai
dengan maksimal

1.
APE untuk Kemampuan Berbahasa Peabody
APE yang dikembangkan oleh kakak
beradik Elizabeth Peabody yang terdiri atas dua boneka tangan yang memberikan
program pengetahuan dasar yang mengacu pada aspek pengembangan bahasa, yaitu
kosakata yang dekat dengan anak.
2.
APE ciptaan
Montessori
Dr.Maria
Montessori menciptakan alat permainan edukatif yang memudahkan anak mengingat
konsep-konsep yang akan dipelajari tanpa perlu bimbingan sehingga memungkinkan
anak bekerja secara mandiri. APE ciptaannya telah dirancang sedemikian rupa
sehingga anak mudah memeriksa sendiri bila salah dan segera menyadarinya. Contoh
APE ciptaan Montessori adalah puzzle berbentuk geometri.
3.
Balok Cruissenaire
George
Cruissenaire menciptakan balok Cruissenaire untuk mengembangkan kemampuan
berhitung pada anak, pengenalan bilangan, dan untuk meningkatkan keterampilan
anak dalam bernalar.
4.
APE
Ciptaan Froebel
Froebel
memiliki alat khusus yang dikenal dengan balok Blocdoss. APE ini berupa balok
bangunan, yaitu suatu kotak besar berukuran 20 x 20 cm yang terdiri dari
balok-balok kecil berbagai ukuran yang merupakan kelipatannya. Balok Blocdoss
dikenal dengan istilah kotak kubus. Kotak kubus ini pun banyak digunakan
sebagai salah satu jenis APE untuk melatih motorik dan daya nalar anak.

1.
APE indoor
·
Boneka jari
·
Boneka tangan
·
Puzzle (buah,
transportasi, jam, dll)
·
Kotak alfabet
·
Kartu bilangan
·
Kartu pasangan
·
Loto warna dan
bentuk, dll
2.
APE outdoor
·
Papan titian
·
Jungkat jungkit
·
Bola dunia
·
Perosotan
·
Ayunan, dll
Daftar pustaka
Hasil baca dari
beberapa buku dan beberapa artikel dari internet
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPembelajaran yang menarik menjadikan kolase menjadi media pembelajaran yang kreatif
BalasHapus