Anak dilahirkan dengan membawa potensi kreatif. Pada
awal perkembangannya anak dapat memanipulasi gerakan ataupun suara dengan
kemampuan pengamatan dan pendengarannya. Anak mampu menciptakan apapun yang dia
inginkan melalui benda-benda disekitarnya. Sebab ia belajar mencoba, meniru,
berkreasi, dan mengekspresikan diri sesuai dengan gayanya sendiri yang khas dan
unik. Kreativitas menurut James J. Gallagher (1985) ialah suatu proses mental
yang dilakukan individu berupa gagasan ataupun produk baru, atau
mengombinasikan antara keduanya yang pada akhirnya akan melekat pada dirinya. Selanjutnya
Sumiawan (1997) mengemukakan kreativitas merupakan kemampuan untuk memberikan
gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. Kreativitas perlu
dikembangkan sejak dini menurut Munandar
terdapat beberapa faktor, yaitu :
a.
Dengan berkreasi
orang dapat mewujudkan dirinya. Kreativitas merupakan manifestasi dari individu
yang berfungsi sepenuhnya.
b.
Kreativitas sebagai
kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu
masalah.
c.
Kreativitas memberikan
kepuasan kepada individu.
d.
Kreativitas dapat
meningkatkan kualitas hidup.
Dari beberapa faktor yang telah dijelaskan diatas,
maka anak membutuhkan aktivitas kreatif.
Sebagai seorang pendidik sudah seharusnya mengembangkan kreativitas peserta
didiknya, melalui :
1.
Menumbuhkan sikap
dasar kreatif pada anak usia TK
Anak sangat mudah dalam menyerap segala ilmu yang
diberikan oleh guru, hal inilah yang mendasari anak dikatakan sebagai “Golden
Age” atau usia keemasan. Salain hal ini,
anak memiliki sikap natural yang mendasar dan hal ini harus dikembangkan
sehingga sifat kreativitasnya dapat tumbuh dan berkembang. Sifat natural anak,
antara lain:
a.
Pesona dan rasa
takjub
Sifat
khas anak ketika ia merasa takjub dengan hal baru yang mereka temui. Rasa takjub
ini dapat hilang jika lingkungan tidak belajar pada anak untuk menghargai
alamdengan segala keajaiban penciptaan. Sebagai pendidik dapat membantu mempertahankaan kemurnian anak
dengan menghargai, mendengarkan dan menerima anak apa adanya.
b.
Mengembangkan imajinasi
Imajinasi
merupakan suatu yang identik pada anak. Melalui imajinasi ini suatu hal yang
tak mungkin menjadi mungkin bagi anak. Sebagai contoh, anak mendapati kursi dan
mendorongnya. Anak berimajinasi bahwa kursi yang didorong tersebut merupakan
gerobak sayur. Orang tua sering beranggapan bahwa anak yang semacam ini kelak
ketika dewasa menjadikannya pengkhayal padahal hal ini sangat bermanfaat ketika
orang tua maupun guru dapat mengembangkan imajinasi anak. Lewat imajinasi
menjadikan anak mampu mengembangkan kreativitasnya. Sikap yang harus
ditunjukkan orang tua maupun guru dengan memahami, menghargai, membimbing dan
mendukung imajinasi serta mengajak anak untuk mewujudkannya agar dapat berguna
bagi yang lain.
c.
Rasa ingin tahu
Rasa
ingin tau merupakan perwujudan dari rasa takjub. Anak yang takjub dengan
sesuatu hal yang baru maka ia ingin mengetahui segala informasi secara detail. Rasa
ingin tahu ini merupakan sifat dasar kretivitas. Selanjutnya untuk mengembangkan
rasa ingin tahu pada anak dengan tidak melarang anak untuk mengexplore hal-hal
yang menarik bagi anak.
d.
Banyak bertanya
Orang
tua terkadang sebal ketika anaknya terus bertanya. Padahal anak yang selalu
bertanya menunjukkan bahwa anak aktif dan cerdas. Ketika anak belum dapat
menerima jawaban atas apa yang ditanyakan anak akan terus bertanya sampai anak
mampu menerimanya.
2.
Memberikan pengarahan
program pengembangan kreativitas pada anak usia TK
Dalam menyukseskan program pengembangan kreativitas di taman kanak-kanak, perlu adanya
perhatian dari pendidik, yaitu :
a.
Kegiatan belajar
yang menyenangkan
b.
Pembelajaran dalam
bentuk kegiatan bermain
c.
Mengaktifkan siswa
d.
Memadukan berbagai
aspek pembelajaran dan perkembangan
e.
Pembelajaran dalam bentuk konkret
f.
Pecinta seni dan
keindahan
g.
Memiliki kecintaan
yang tulus terhadap anak
h.
Memiliki ketertarikan
terhadap perkembangan anak
i.
Bersedia mengembangkan
potensi yang dimiliki anak
j.
Hangat dalam
bersikap
k.
Memiliki sikap
konsisten akan tetapi dinamis
l.
Bersedia bermain
dengan anak
m.
Luwes dan lincah
menghadapi kebutuhan, minat dan kemampuan anak
n.
Memberi
kesempatan pad anak untuk menjelajahi lingkungan
o.
Memberi kesempatan
pada anak untuk mencoba dan mengembangkan kemampuan, daya pikir dan daya
ciptanya.
Yeni Rachmawati. Strategi Pengembangan Kreativitas
pada Anak Usia Taman Kanak-kanak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar