CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Senin, 01 Juli 2013

Masalah Gizi Anak Usia Dini


A.    Pengertian Gizi
Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab ghidza, yg berarti “makanan”. Sedangkan dari bahasa Inggris kata “gizi” berasal dari kata ‘nutrition”, artinya sesuatu yang mempengaruhi proses perubahan semua jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh, yang dapat mempertahankan kehidupan.
Dalam arti luas, Gizi adalah elemen atau unsur yang terkandung dalam makanan, dimana unsur-unsur itu dapat memberikan manfaat secara langsung  bagi tubuh yang mengkonsumsinya sehingga menjadi sehat. Seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
Gizi merupakan salah satu unsur penting yang harus dicukupi bagi tubuh. Gizi yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh, terlebih pada anak usia dini yang masih dalam masa pertumbuhan. Kekurangan gizi, terutama pada usia dini akan berdampak pada tumbuh kembang anak. Anak yang kurang gizi akan tumbuh kecil, kurus, dan pendek. Gizi kurang pada anak usia dini juga berdampak pada rendahnya kemampuan kognitif dan kecerdasan anak (otak), fisik, serta berpengaruh terhadap menurunnya produktivitas anak.

B.     Karakteristik Makanan Bergizi
Pada anak usia dini perlu dilatih dan diajarkan bagaimana memilih makanan yang baik dan tidak. Orang tua dan guru mengajarkan anak untuk melihat dan mengenali berbagai macam makanan yang bergizi dan tidak. Gizi yang baik dikombinasikan dengan kebiasaan makan yang sehat selama masa balita akan menjadi dasar bagi kesehatan yang bagus di masa yang akan datang. Karakteristik makanan yang bergizi yaitu mengandung berbagai unsur-unsur terpenting yang di butuhkan di dalam tubuh, seperti karbohidrat, mineral, protein, vitamin, lemak, dan air serta makanan yang berasal secara alami, tidak adanya  bahan kimia atau bahan lainnya yang dapat membahayakan tubuh. Berikut ini makanan bergizi yang diperlukan oleh tubuh:
Kandungan yang terdapat pada makanan yang sehat dan bergizi harus cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, serta harus memiliki perbandingan yang baik antara protein, lemak, dan karbohidrat. Berikut ini penjelasannya:
1.      Karbonhidrat
Karbohidrat atau istilah kimianya ‘sakarida’ merupakan zat yang sangat penting untuk makhluk hidup. Zat ini digunakan oleh tubuh untuk bahan bakar, cadangan makanan, serta bahan/materi pembangun. Jenis makanan yang mengandung karbohidrat antara lain nasi, jagung, ubi, ketela, gandum, sagu, kentang. 
2.      Protein
Protein memiliki peran yang sangat penting pada fungsi dan struktur seluruh sel makhluk hidup. Hal ini dikarenakan molekul protein memiliki kandungan oksigen, karbon, nitrogen, hydrogen, dan sulfur. Sebagian protein juga menagndung fosfor. Jenis makanan yang mengandung protein yaitu telur, daging, ikan.
3.      Lemak
Asam lemak esensial dalam tubuh berperan melenturkan sel membrane sehingga sel mampu menyerap gizi lebih baik, mempermudah pengeluaran sisa metabolisme dari sel. Kualitas sel membran lebih baik dan tidak mudah rusak. Asam lemak esensial adalah asam lemak omega-3 dan omega-6 yang dapat diperoleh dari makanan laut dalam (ikan salmon, tuna, tenggiri, tongkol), ikan kembung, kacang-kacangan seperti kedelai dan almond; biji-bijian seperti minyak dari biji bunga matahari, minyak jagung, dan juga telur (yang ayamnya diberi pakan khusus).

4.      Vitamin dan mineral
Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang berfungsiuntuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Tanpa vitamin manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat melakukan aktifitas hidup dan kekurangan vitamin dapat menyebabkanmemperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh kita.Vitamin berdasarkan kelarutannya di dalam air :- Vitamin yang larut di dalam air : Vitamin B dan Vitamin C- Vitamin yang tidak larut di dalam air : Vitamin A, D, E, dan K atau disingkat Vitamin ADEK.  Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis.mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana.
Dalam penelitian yang dilakukan Ernesto Pollitt dkk (1993) menyatakan bahwa pemberian makanan yang sehat dan protein, akan mempengaruhi perkembangan kognitif selanjutnya. Selain itu, apa yang anak makan juga ikut mempengaruhi irama pertumbuhan, ukuran badan dan ketahanan terhadap penyakit (Brom dkk, 2005 dalam Santrock, 2007).
Seperti yang dinyatakan dalam penelitian Pollitt dkk, bahwa gizi sangat mempengaruhi perkembangan kognitif anak.

C.    Kebutuhan Gizi Anak
Kebutuhan makan untuk anak usia dini tidak sama dengan orang dewasa. Kebutuhan sehari-hari anak akan energi (kalori) dan zat gizi lainnya sangat tinggi, terutama sewaktu si kecil sudah mulai berjalan. Di masa ini ia menjadi lebih aktif dan tumbuh dengan pesat. Namun, karena perut anak masih kecil, anak tidak dapat makan dalam jumlah besar dalam sekali makan. Porsi makan untuk anak usia dini biasanya sepertiga sampai setengah dari porsi orang dewasa. Berikut ini tabel kecakupan gizi yang anak:
Kecakupan Gizi Rata-rata anak Prasekolah (Widya Karya Pangan 2004)
Umur
Berat
Tinggi
Kalori/En
Protein
1-3 tahun
12 kg
89 cm
1220 kkal
23 gr
4-6 tahun
18 kg
108 cm
1720 kkal
32 gr
7-9 tahun
23.5 kg
120 cm
1860 kkal
36 gr

Kebutuhan kalori anak:
Ø  1 tahun pertama: 100 kkal/kgBB
Ø  1-3 tahun: 90-100 kkal/kgBB
Ø  3-5 tahun:80-95 kkal/kgBB

D.     Makanan Sehat dan Bergizi untuk Anak
Anak usia dini 0-6 tahun, merupakan masa-masa titik tumbuh otak yang sangat pesat sekali. Perkembangan otak anak menunjukkan betapa pentingnya membentuk syaraf-syaraf anak usia dini. Gizi yang diperoleh seorang anak melalui konsumsi makanan setiap hari berperan besar untuk kehidupan anak. Seorang anak juga dapat mengalami defisiensi zat gizi yang berakibat pada berbagai aspek fisik maupun mental. Menyusun hidangan untuk anak, perlu diperhatikan kebutuhan zat gizi untuk hidup sehat dan bertumbuh kembang. Kecukupan zat gizi ini berpengaruh terhadap kesehatan dan kecerdasan anak. Anak memerlukan makanan dengan gizi seimbang yaitu makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral dengan kadar yang sesuai dengan kebutuhan tubuh anak.
Pola makan sehat bermanfaat untuk menyeimbangkan tingkat energi, mengasah pola pikir bahkan suasana hati anak. Anak-anak, terutama yang berumur antar 5 sampai 12 tahun sudah bisa mengembangkan pilihannya masing-masing secara alami berdasarkan makanan yang mereka nikmati. Saat televisi berlomba-lomba menayangkan bermacam-macam makanan instan, ada beberapa cara yang bisa lakukan sebagai orangtua agar anak tetap memilih makanan sehat. Oleh karena itu orang tua harus mampu membuat makanan sehat ini menjadi lebih menarik. Cara membuat anak suka makanan yang sehat :
1)      Jadwalkan acara makan bersama.
Berikan waktu untuk satu keluarga bisa makan bersama, misalnya saat sarapan merupakan waktu yang tepat untuk acara makan bersama keluarga, terutama karena anak-anak yang makan sarapan cenderung lebih berprestasi di sekolah.

2)      Masak makanan lebih sering di rumah.
Makanan yang dimasak di rumah lebih sehat bagi seluruh keluarga dan memberikan contoh yang bagus untuk anak-anak tentang pentingnya makanan sehat. Makanan restoran cenderung memiliki lebih banyak lemak, gula, dan garam. Simpan acara makan di luar untuk acara-acara khusus.


3)      Libatkan anak-anak dalam menyiapkan makanan sehat.
Anak-anak menikmati membantu orang dewasa, dalam hal ini berbelanja bahan makanan, memilih apa yang akan mereka makan dan menyiapkan makan malam. Ini juga merupakan kesempatan bagi Anda untuk mengajarkan mereka tentang nilai-nilai gizi dari makanan yang berbeda, dan cara membaca label makanan bagi anak-anak yang lebit tua.
4)      Buat berbagai camilan sehat dengan gizi seimbang.
Gunakan banyak buah, sayuran, makanan ringan gandum, dan minuman sehat (air, susu, jus buah murni) dan permudah akses sehingga anak-anak terbiasa meraih camilan sehat bukan makanan ringan kalori kosong seperti soda, keripik, atau kue kering.
5)      Buat bekal yang menarik untuk dimakan anak dan bergizi.
Bekal yang menarik dan bergizi mengurangi anak untuk jajan disekolah. Selain sehat dan dimasak sendiri anak juga akan terhindar dari zat-zat kimia dari makanan.


Sumber:
yurizky, tugas kesehatan aud
http://www.gadis.co.id/gaul/ngobrol/pentingnya.makanan.bergizi/001/007/431

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senin, 01 Juli 2013

Masalah Gizi Anak Usia Dini


A.    Pengertian Gizi
Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab ghidza, yg berarti “makanan”. Sedangkan dari bahasa Inggris kata “gizi” berasal dari kata ‘nutrition”, artinya sesuatu yang mempengaruhi proses perubahan semua jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh, yang dapat mempertahankan kehidupan.
Dalam arti luas, Gizi adalah elemen atau unsur yang terkandung dalam makanan, dimana unsur-unsur itu dapat memberikan manfaat secara langsung  bagi tubuh yang mengkonsumsinya sehingga menjadi sehat. Seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
Gizi merupakan salah satu unsur penting yang harus dicukupi bagi tubuh. Gizi yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh, terlebih pada anak usia dini yang masih dalam masa pertumbuhan. Kekurangan gizi, terutama pada usia dini akan berdampak pada tumbuh kembang anak. Anak yang kurang gizi akan tumbuh kecil, kurus, dan pendek. Gizi kurang pada anak usia dini juga berdampak pada rendahnya kemampuan kognitif dan kecerdasan anak (otak), fisik, serta berpengaruh terhadap menurunnya produktivitas anak.

B.     Karakteristik Makanan Bergizi
Pada anak usia dini perlu dilatih dan diajarkan bagaimana memilih makanan yang baik dan tidak. Orang tua dan guru mengajarkan anak untuk melihat dan mengenali berbagai macam makanan yang bergizi dan tidak. Gizi yang baik dikombinasikan dengan kebiasaan makan yang sehat selama masa balita akan menjadi dasar bagi kesehatan yang bagus di masa yang akan datang. Karakteristik makanan yang bergizi yaitu mengandung berbagai unsur-unsur terpenting yang di butuhkan di dalam tubuh, seperti karbohidrat, mineral, protein, vitamin, lemak, dan air serta makanan yang berasal secara alami, tidak adanya  bahan kimia atau bahan lainnya yang dapat membahayakan tubuh. Berikut ini makanan bergizi yang diperlukan oleh tubuh:
Kandungan yang terdapat pada makanan yang sehat dan bergizi harus cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, serta harus memiliki perbandingan yang baik antara protein, lemak, dan karbohidrat. Berikut ini penjelasannya:
1.      Karbonhidrat
Karbohidrat atau istilah kimianya ‘sakarida’ merupakan zat yang sangat penting untuk makhluk hidup. Zat ini digunakan oleh tubuh untuk bahan bakar, cadangan makanan, serta bahan/materi pembangun. Jenis makanan yang mengandung karbohidrat antara lain nasi, jagung, ubi, ketela, gandum, sagu, kentang. 
2.      Protein
Protein memiliki peran yang sangat penting pada fungsi dan struktur seluruh sel makhluk hidup. Hal ini dikarenakan molekul protein memiliki kandungan oksigen, karbon, nitrogen, hydrogen, dan sulfur. Sebagian protein juga menagndung fosfor. Jenis makanan yang mengandung protein yaitu telur, daging, ikan.
3.      Lemak
Asam lemak esensial dalam tubuh berperan melenturkan sel membrane sehingga sel mampu menyerap gizi lebih baik, mempermudah pengeluaran sisa metabolisme dari sel. Kualitas sel membran lebih baik dan tidak mudah rusak. Asam lemak esensial adalah asam lemak omega-3 dan omega-6 yang dapat diperoleh dari makanan laut dalam (ikan salmon, tuna, tenggiri, tongkol), ikan kembung, kacang-kacangan seperti kedelai dan almond; biji-bijian seperti minyak dari biji bunga matahari, minyak jagung, dan juga telur (yang ayamnya diberi pakan khusus).

4.      Vitamin dan mineral
Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang berfungsiuntuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Tanpa vitamin manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat melakukan aktifitas hidup dan kekurangan vitamin dapat menyebabkanmemperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh kita.Vitamin berdasarkan kelarutannya di dalam air :- Vitamin yang larut di dalam air : Vitamin B dan Vitamin C- Vitamin yang tidak larut di dalam air : Vitamin A, D, E, dan K atau disingkat Vitamin ADEK.  Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis.mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana.
Dalam penelitian yang dilakukan Ernesto Pollitt dkk (1993) menyatakan bahwa pemberian makanan yang sehat dan protein, akan mempengaruhi perkembangan kognitif selanjutnya. Selain itu, apa yang anak makan juga ikut mempengaruhi irama pertumbuhan, ukuran badan dan ketahanan terhadap penyakit (Brom dkk, 2005 dalam Santrock, 2007).
Seperti yang dinyatakan dalam penelitian Pollitt dkk, bahwa gizi sangat mempengaruhi perkembangan kognitif anak.

C.    Kebutuhan Gizi Anak
Kebutuhan makan untuk anak usia dini tidak sama dengan orang dewasa. Kebutuhan sehari-hari anak akan energi (kalori) dan zat gizi lainnya sangat tinggi, terutama sewaktu si kecil sudah mulai berjalan. Di masa ini ia menjadi lebih aktif dan tumbuh dengan pesat. Namun, karena perut anak masih kecil, anak tidak dapat makan dalam jumlah besar dalam sekali makan. Porsi makan untuk anak usia dini biasanya sepertiga sampai setengah dari porsi orang dewasa. Berikut ini tabel kecakupan gizi yang anak:
Kecakupan Gizi Rata-rata anak Prasekolah (Widya Karya Pangan 2004)
Umur
Berat
Tinggi
Kalori/En
Protein
1-3 tahun
12 kg
89 cm
1220 kkal
23 gr
4-6 tahun
18 kg
108 cm
1720 kkal
32 gr
7-9 tahun
23.5 kg
120 cm
1860 kkal
36 gr

Kebutuhan kalori anak:
Ø  1 tahun pertama: 100 kkal/kgBB
Ø  1-3 tahun: 90-100 kkal/kgBB
Ø  3-5 tahun:80-95 kkal/kgBB

D.     Makanan Sehat dan Bergizi untuk Anak
Anak usia dini 0-6 tahun, merupakan masa-masa titik tumbuh otak yang sangat pesat sekali. Perkembangan otak anak menunjukkan betapa pentingnya membentuk syaraf-syaraf anak usia dini. Gizi yang diperoleh seorang anak melalui konsumsi makanan setiap hari berperan besar untuk kehidupan anak. Seorang anak juga dapat mengalami defisiensi zat gizi yang berakibat pada berbagai aspek fisik maupun mental. Menyusun hidangan untuk anak, perlu diperhatikan kebutuhan zat gizi untuk hidup sehat dan bertumbuh kembang. Kecukupan zat gizi ini berpengaruh terhadap kesehatan dan kecerdasan anak. Anak memerlukan makanan dengan gizi seimbang yaitu makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral dengan kadar yang sesuai dengan kebutuhan tubuh anak.
Pola makan sehat bermanfaat untuk menyeimbangkan tingkat energi, mengasah pola pikir bahkan suasana hati anak. Anak-anak, terutama yang berumur antar 5 sampai 12 tahun sudah bisa mengembangkan pilihannya masing-masing secara alami berdasarkan makanan yang mereka nikmati. Saat televisi berlomba-lomba menayangkan bermacam-macam makanan instan, ada beberapa cara yang bisa lakukan sebagai orangtua agar anak tetap memilih makanan sehat. Oleh karena itu orang tua harus mampu membuat makanan sehat ini menjadi lebih menarik. Cara membuat anak suka makanan yang sehat :
1)      Jadwalkan acara makan bersama.
Berikan waktu untuk satu keluarga bisa makan bersama, misalnya saat sarapan merupakan waktu yang tepat untuk acara makan bersama keluarga, terutama karena anak-anak yang makan sarapan cenderung lebih berprestasi di sekolah.

2)      Masak makanan lebih sering di rumah.
Makanan yang dimasak di rumah lebih sehat bagi seluruh keluarga dan memberikan contoh yang bagus untuk anak-anak tentang pentingnya makanan sehat. Makanan restoran cenderung memiliki lebih banyak lemak, gula, dan garam. Simpan acara makan di luar untuk acara-acara khusus.


3)      Libatkan anak-anak dalam menyiapkan makanan sehat.
Anak-anak menikmati membantu orang dewasa, dalam hal ini berbelanja bahan makanan, memilih apa yang akan mereka makan dan menyiapkan makan malam. Ini juga merupakan kesempatan bagi Anda untuk mengajarkan mereka tentang nilai-nilai gizi dari makanan yang berbeda, dan cara membaca label makanan bagi anak-anak yang lebit tua.
4)      Buat berbagai camilan sehat dengan gizi seimbang.
Gunakan banyak buah, sayuran, makanan ringan gandum, dan minuman sehat (air, susu, jus buah murni) dan permudah akses sehingga anak-anak terbiasa meraih camilan sehat bukan makanan ringan kalori kosong seperti soda, keripik, atau kue kering.
5)      Buat bekal yang menarik untuk dimakan anak dan bergizi.
Bekal yang menarik dan bergizi mengurangi anak untuk jajan disekolah. Selain sehat dan dimasak sendiri anak juga akan terhindar dari zat-zat kimia dari makanan.


Sumber:
yurizky, tugas kesehatan aud
http://www.gadis.co.id/gaul/ngobrol/pentingnya.makanan.bergizi/001/007/431

0 komentar: