CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 30 Juni 2013

Pengetahuan untuk AUD tentang Sanitasi Susu dan Daging


A.      Sanitasi Makanan
Permasalahn yang menyangkut nilai gizi ataupun mengenai komposisi bahan makanan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, kurang diperhatikan. Dari sinilah  timbul suatu gagasan yaitu dengan sanitasi makanan.
Sanitasi makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang menitik beratkan kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat menganggu atau memasak kesehatan, mulai dari sebelum makanan diproduksi, selama dalam proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, sampai ada saat dimana makanan dan minuman tersebut siap untuk dikonsumsikan kepada masyarakat atau konsumen.

B.       Tujuan Sanitasi Makanan
Sanitasi makanan dilakukan dengan tujuan untuk menjamin keamanan dan kemurnian makanan, mencegah konsumen dari penyakit, mencegah penjualan makanan yang akan merugikan pembeli, dan mengurangi kerusakan atau pemborosan makanan.

C.      Kriteria Makanan yang Layak untuk Dikonsumsi
Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Makanan yang dikonsumsi hendaknya memenuhi kriteria bahwa makanan tersebut layak untuk dimakan dan tidak menimbulkan penyakit, diantaranya :
1.         Berada dalam derajat kematangan yang dikehendaki
2.         Bebas dari pencemaran di setiap tahap produksi dan penanganan selanjutnya.
3.    Bebas dari perubahan fisik, kimia yang tidak dikehendaki, sebagai akibat dari pengaruh enzym, aktifitas mikroba, hewan pengerat, serangga, parasit dan kerusakan-kerusakan karena tekanan, pemasakan dan pengeringan.
4.         Bebas dari mikroorganisme dan parasit yang menimbulkan penyakit yang dihantarkan oleh makanan (food borne illness).

D.      Cara Pengelolaan Makanan
Pengelolaan makanan akan berpengaruh terhadap kesehatan manusia yang mengonsumsinya, terdapat enam prinsip yang harus diperhatikan dalam pengelolaan makanan, yaitu :
1.      Keadaan bahan makanan
Semua jenis bahan makanan perlu mendapat perhatian secara fisik serta kesegarannya terjamin, terutama bahan-bahan makanan yang mudah membusuk atau rusak seperti daging, ikan, susu, telur, makanan dalam kaleng, buah, dsb.
2.        Cara penyimpanan bahan makanan
Menyimpan bahan makanan yang baik, mengingat sifat bahan makanan yang berbeda-beda dan dapat membusuk, sehingga kualitasnya harus tetap dijaga yaitu dengan cara memenuhi syarat hygiene sanitasi makanan adalah sebagai berikut:
a.    Penyimpanan harus dilakukan ditempat khusus (gudang) yang bersih dan memenuhi syarat
b.    Barang-barang agar disusun dengan baik sehingga mudah diambil, tidak memberi kesempatan serangga atau tikus untuk bersarang, terhindar dari lalat atau tikus dan untuk produk yang mudah busuk atau rusak agar disimpan pada suhu yang dingin
3.    Proses pengolahan
Pada proses atau cara pengolahan makanan, beberapa hal yang perlu di perhatian yaitu:
a.  Tempat pengolahan makanan
Dapur mempunyai peranan yang penting dalam proses pengolahan makanan, karena itu kebersihan dapur dan lingkungan sekitarnya harus selalu terjaga dan diperhatikan.
b.  Tenaga pengolah makanan
Pengolah makanan harus selalu dalam keadan sehat dan terampil sebab ia mempunyai peluang untuk menularkan penyakit.
c.  Cara pengolahan makanan
Cara pengolahan yang baik adalah tidak terjadinya kerusakan-kerusakan makanan.
4.   Cara pengangkutan makanan yang telah masak
Pengangkutan makan dari tempat pengolahan ke tempat penyajian atau penyimpanan perlu mendapat perhatian agar tidak terjadi kontaminasi baik dari serangga, debu maupun bakteri. Wadah yang dipergunakan harus utuh, kuat dan tidak berkarat atau bocor. Pengangkutan untuk waktu yang lama harus diatur suhunya dalam keadaan panas 600C atau tetap dingin 40C.
5.    Cara penyimpanan makanan masak
Penyimpanan makanan masak dapat digolongkan menjadi dua, yaitu tempat penyimpanan makanan pada suhu biasa dan tempat penyimpanan pada suhu dingin. Makanan yang mudah membusuk sebaiknya disimpan pada suhu dingin yaitu < 40C. Untuk makanan yang disajikan lebih dari 6 jam, disimpan dalam suhu -5 s/d -10C.
6.    Cara penyajian makanan masak
Saat penyajian makanan yang perlu diperhatikan adalah agar makanan tersebut terhindar dari pencemaran, peralatan yang digunakan dalam kondisi baik dan bersih.

E.       Macam-Macam Pengawetan Makanan
Beberapa macam cara pengawetan pada mankanan, antara lain :
1.    Mendinginkan makanan
Cold storage yaitu dengan membekukan bahan makanan yang diletakkan dalam suhu -10ºC - 0ºC. Bahan makanan dibekukan dengan suhu ini adalah daging dan ikan. Freezer, yaitu mendinginkan bahan makanan pada suhu 0ºC, untuk bahan makanan seperti susu, keju dan mentega. Cool storage, yaitu mendinginkan bahan makanan pada suhu tertentu misalnya untuk telur disimpan pada suhu 10ºC - 15ºC, buah-buahan pada suhu 15ºC - 20ºC, makanan dalam kaleng pada suhu 20ºC.
2.   Mengeringkan
Proses pengeringan tidak merusak atau mengurangi nilai gizi yang terkandung dalam bahan makanan, kecuali vitamin C yang hilang bersama air yang dikeringkan.
3.   Mengasinkan
Bahan makanan diberikan garam dengan maksud memperkecil kemungkinan hidup bakteri yang memang sukar hidup pada konsentrasi garam yang tinggi. Dengan mengasinkan bahan makanan, nilai makanan akan berkurang sedikit.
4.   Memaniskan
Pengawetan ini mengunakan zat gula, dengan tujuan untuk mempersulit hidup bakteri karena bakteri sukar hidup pada konsentrasi gula yang tinggi.
5.   Menambah beberapa zat kimia tertentu ;
a.       Menambahkan difenil 100 ppm untuk pengawetan jeruk segar
b.      Menambahkan tetrasiklina sekitar 5 ppm untuk mengawetkan ikan segar
c.       Menambahkan tembaga karbonat sekitar 3 ppm untuk pengawetan buah pir segar.
d.      Menambahkan asam sorbet sekitar 5 ppm untuk pengawetan tepung dan keju.

F.       Sanitasi Susu
Susu yang baik haruslah memenuhi dua syarat sebagai berikut:
1.    Safe milk tidak mengandung bibit penyakit yang membahanyakan kesehatan.
2.    Clean milk tidak mengandung zat-zat lain yang tidak ditemukan dalam susu murni walaupun zat tersebut tidak berbahaya untuk kesehatan.
Selanjutnya untuk mendapatkan safe dan clean milk adalah sebagai berikut:
1.      Hewan yang diambil susunya haruslah hewan yang sehat
2.      Orang yang mengelola susu harus sehat
3.      Lingkungan tempat susu diambil harus selalu dalam keadaan bersih
4.      Usahakan ada ruangan yang bersih untuk menyimpan sementara susu ini, yang dekat dengan kandang susu
5.      Alat-alat yang digunakan harus bersih
6.      Pengelolaan susu harus terjamin kebersihannya
7.      Jika pengangkutan lebih dari dua jam, sebaiknya alat transportasi dilengkapi dengan alat pendingin
8.      Melakukan pasteurisasi (pemanansan) sebelum susu tersebut diminum

G.      Sanitasi daging
Dalam memelihara sanitasi daging ada beberapa hal khusus yang perlu diperhatikan :
1.      Hewan potong
Hewan apapun yang akan diambil dagingnya, harus bebas dari penyakit, seperti TBC, anthrax, dan cacing. Biasanya dapat dilihat dari kelenjar, jantung, alat-alat visceral, sebab alat-alat ini sering sebagai tempat hidupnya bibit penyakit.
2.      Rumah potong
Bangunan harus dibuat dari bahan yang kuat dan mudah dibersihkan, tidak menjadi sarana berbagai serangga atau tikus, mempunyai saluran limbah, mempunyai air bersih yang cukup dan mempunyai tempat pembuangan sampah yang baik. Orang yang melaksanakan pemotongan harus terjaga kesehatannya. Pisau dan alat-alat yang dipergunakan harus benar-benar bersih.
3.        Pemasaran
Kebersihan pasar daging haruslah terpelihara. Daging yang dijual jangan dibiarkan terbuka dan batasi pembeli memegang daging agar tidak terkontaminasi oleh kuman yang mungkin ada pada tangan pembeli tersebut. Sebaiknya pasar dilengkapi dengan alat pendingin agar daging tidak cepat rusak. Untuk mengetahui apakah daging masih berada dalam keadaan baik, ada tiga hal yang perlu diperhatikan:
a.       Warna daging
Daging yang baik harus mempunyai warna sama antara bagian dalam dan bagian luar daging.
b.        Bau
Bau daging adalah khas, sesuai dengan bau hewannya. Kalau ada proses pembusukan, baunya akan berubah.
c.         Konsistensi
Daging yang baik mempunyai konsistensi, elastic bila ditekan, kalau dipegang terasa basah kering. Artinya meskipun rasanya basah, tidak sampai membasahi tangan si pemegang.

H.      Pengetahuan untuk Anak
Sebagai seorang guru memang sepantasnya memberikan yang terbaik bagi peserta didiknya. Guru memberikan wawasan yang luas kepada anak sebab anak berhak mendapatkannya. Mengajarkan atau memberi informasi tentang makanan yang sehat pada  anak memang bukan pekerjaan yang mudah, guru tetap melibatkan dukungan dari pihak lain yaitu orang tua anak. Dengan adanya dukungan ini maka akan menjadikan anak terbiasa mengkonsumsi makanan yang sehat.
Susu sangat  dibutuhkan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Akan tetapi hal ini belum diikuti dengan kepedulian orang tua saat pengolahan, penyimpanan dan penyajian susu. Seringkali orang tua menganggap remeh, terlihat dari cara menyimpan susu yang diletakkan pada wadah yang tidak tertutup rapat, susu masih diberikan kepada anak melebihi satu jam setelah dibuat. Inilah yang menjadi koreksi bersama. Susu yang seharusnya memberikan manfaat bagi tumbuh kembang anak justru akan mendapatkan kerugian jika kita teledor akan hal tersebut.  Begitu juga dengan daging, anak dibiarkan mengkonsumsi daging yang telah diawetkan dan telah diberi pewarna buatan seperti nugget dan sozis, padahal hal ini tidak baik bagi kesehatan anak. Apabila orang tua ingin memberikan lauk yang bergizi seharusnya orang tua membuatnya sendiri dirumah dengan tanpa bahan pengawet atau sejenisnya.

SUMBER
http://ain-hygiene.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minggu, 30 Juni 2013

Pengetahuan untuk AUD tentang Sanitasi Susu dan Daging


A.      Sanitasi Makanan
Permasalahn yang menyangkut nilai gizi ataupun mengenai komposisi bahan makanan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, kurang diperhatikan. Dari sinilah  timbul suatu gagasan yaitu dengan sanitasi makanan.
Sanitasi makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang menitik beratkan kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat menganggu atau memasak kesehatan, mulai dari sebelum makanan diproduksi, selama dalam proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, sampai ada saat dimana makanan dan minuman tersebut siap untuk dikonsumsikan kepada masyarakat atau konsumen.

B.       Tujuan Sanitasi Makanan
Sanitasi makanan dilakukan dengan tujuan untuk menjamin keamanan dan kemurnian makanan, mencegah konsumen dari penyakit, mencegah penjualan makanan yang akan merugikan pembeli, dan mengurangi kerusakan atau pemborosan makanan.

C.      Kriteria Makanan yang Layak untuk Dikonsumsi
Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Makanan yang dikonsumsi hendaknya memenuhi kriteria bahwa makanan tersebut layak untuk dimakan dan tidak menimbulkan penyakit, diantaranya :
1.         Berada dalam derajat kematangan yang dikehendaki
2.         Bebas dari pencemaran di setiap tahap produksi dan penanganan selanjutnya.
3.    Bebas dari perubahan fisik, kimia yang tidak dikehendaki, sebagai akibat dari pengaruh enzym, aktifitas mikroba, hewan pengerat, serangga, parasit dan kerusakan-kerusakan karena tekanan, pemasakan dan pengeringan.
4.         Bebas dari mikroorganisme dan parasit yang menimbulkan penyakit yang dihantarkan oleh makanan (food borne illness).

D.      Cara Pengelolaan Makanan
Pengelolaan makanan akan berpengaruh terhadap kesehatan manusia yang mengonsumsinya, terdapat enam prinsip yang harus diperhatikan dalam pengelolaan makanan, yaitu :
1.      Keadaan bahan makanan
Semua jenis bahan makanan perlu mendapat perhatian secara fisik serta kesegarannya terjamin, terutama bahan-bahan makanan yang mudah membusuk atau rusak seperti daging, ikan, susu, telur, makanan dalam kaleng, buah, dsb.
2.        Cara penyimpanan bahan makanan
Menyimpan bahan makanan yang baik, mengingat sifat bahan makanan yang berbeda-beda dan dapat membusuk, sehingga kualitasnya harus tetap dijaga yaitu dengan cara memenuhi syarat hygiene sanitasi makanan adalah sebagai berikut:
a.    Penyimpanan harus dilakukan ditempat khusus (gudang) yang bersih dan memenuhi syarat
b.    Barang-barang agar disusun dengan baik sehingga mudah diambil, tidak memberi kesempatan serangga atau tikus untuk bersarang, terhindar dari lalat atau tikus dan untuk produk yang mudah busuk atau rusak agar disimpan pada suhu yang dingin
3.    Proses pengolahan
Pada proses atau cara pengolahan makanan, beberapa hal yang perlu di perhatian yaitu:
a.  Tempat pengolahan makanan
Dapur mempunyai peranan yang penting dalam proses pengolahan makanan, karena itu kebersihan dapur dan lingkungan sekitarnya harus selalu terjaga dan diperhatikan.
b.  Tenaga pengolah makanan
Pengolah makanan harus selalu dalam keadan sehat dan terampil sebab ia mempunyai peluang untuk menularkan penyakit.
c.  Cara pengolahan makanan
Cara pengolahan yang baik adalah tidak terjadinya kerusakan-kerusakan makanan.
4.   Cara pengangkutan makanan yang telah masak
Pengangkutan makan dari tempat pengolahan ke tempat penyajian atau penyimpanan perlu mendapat perhatian agar tidak terjadi kontaminasi baik dari serangga, debu maupun bakteri. Wadah yang dipergunakan harus utuh, kuat dan tidak berkarat atau bocor. Pengangkutan untuk waktu yang lama harus diatur suhunya dalam keadaan panas 600C atau tetap dingin 40C.
5.    Cara penyimpanan makanan masak
Penyimpanan makanan masak dapat digolongkan menjadi dua, yaitu tempat penyimpanan makanan pada suhu biasa dan tempat penyimpanan pada suhu dingin. Makanan yang mudah membusuk sebaiknya disimpan pada suhu dingin yaitu < 40C. Untuk makanan yang disajikan lebih dari 6 jam, disimpan dalam suhu -5 s/d -10C.
6.    Cara penyajian makanan masak
Saat penyajian makanan yang perlu diperhatikan adalah agar makanan tersebut terhindar dari pencemaran, peralatan yang digunakan dalam kondisi baik dan bersih.

E.       Macam-Macam Pengawetan Makanan
Beberapa macam cara pengawetan pada mankanan, antara lain :
1.    Mendinginkan makanan
Cold storage yaitu dengan membekukan bahan makanan yang diletakkan dalam suhu -10ºC - 0ºC. Bahan makanan dibekukan dengan suhu ini adalah daging dan ikan. Freezer, yaitu mendinginkan bahan makanan pada suhu 0ºC, untuk bahan makanan seperti susu, keju dan mentega. Cool storage, yaitu mendinginkan bahan makanan pada suhu tertentu misalnya untuk telur disimpan pada suhu 10ºC - 15ºC, buah-buahan pada suhu 15ºC - 20ºC, makanan dalam kaleng pada suhu 20ºC.
2.   Mengeringkan
Proses pengeringan tidak merusak atau mengurangi nilai gizi yang terkandung dalam bahan makanan, kecuali vitamin C yang hilang bersama air yang dikeringkan.
3.   Mengasinkan
Bahan makanan diberikan garam dengan maksud memperkecil kemungkinan hidup bakteri yang memang sukar hidup pada konsentrasi garam yang tinggi. Dengan mengasinkan bahan makanan, nilai makanan akan berkurang sedikit.
4.   Memaniskan
Pengawetan ini mengunakan zat gula, dengan tujuan untuk mempersulit hidup bakteri karena bakteri sukar hidup pada konsentrasi gula yang tinggi.
5.   Menambah beberapa zat kimia tertentu ;
a.       Menambahkan difenil 100 ppm untuk pengawetan jeruk segar
b.      Menambahkan tetrasiklina sekitar 5 ppm untuk mengawetkan ikan segar
c.       Menambahkan tembaga karbonat sekitar 3 ppm untuk pengawetan buah pir segar.
d.      Menambahkan asam sorbet sekitar 5 ppm untuk pengawetan tepung dan keju.

F.       Sanitasi Susu
Susu yang baik haruslah memenuhi dua syarat sebagai berikut:
1.    Safe milk tidak mengandung bibit penyakit yang membahanyakan kesehatan.
2.    Clean milk tidak mengandung zat-zat lain yang tidak ditemukan dalam susu murni walaupun zat tersebut tidak berbahaya untuk kesehatan.
Selanjutnya untuk mendapatkan safe dan clean milk adalah sebagai berikut:
1.      Hewan yang diambil susunya haruslah hewan yang sehat
2.      Orang yang mengelola susu harus sehat
3.      Lingkungan tempat susu diambil harus selalu dalam keadaan bersih
4.      Usahakan ada ruangan yang bersih untuk menyimpan sementara susu ini, yang dekat dengan kandang susu
5.      Alat-alat yang digunakan harus bersih
6.      Pengelolaan susu harus terjamin kebersihannya
7.      Jika pengangkutan lebih dari dua jam, sebaiknya alat transportasi dilengkapi dengan alat pendingin
8.      Melakukan pasteurisasi (pemanansan) sebelum susu tersebut diminum

G.      Sanitasi daging
Dalam memelihara sanitasi daging ada beberapa hal khusus yang perlu diperhatikan :
1.      Hewan potong
Hewan apapun yang akan diambil dagingnya, harus bebas dari penyakit, seperti TBC, anthrax, dan cacing. Biasanya dapat dilihat dari kelenjar, jantung, alat-alat visceral, sebab alat-alat ini sering sebagai tempat hidupnya bibit penyakit.
2.      Rumah potong
Bangunan harus dibuat dari bahan yang kuat dan mudah dibersihkan, tidak menjadi sarana berbagai serangga atau tikus, mempunyai saluran limbah, mempunyai air bersih yang cukup dan mempunyai tempat pembuangan sampah yang baik. Orang yang melaksanakan pemotongan harus terjaga kesehatannya. Pisau dan alat-alat yang dipergunakan harus benar-benar bersih.
3.        Pemasaran
Kebersihan pasar daging haruslah terpelihara. Daging yang dijual jangan dibiarkan terbuka dan batasi pembeli memegang daging agar tidak terkontaminasi oleh kuman yang mungkin ada pada tangan pembeli tersebut. Sebaiknya pasar dilengkapi dengan alat pendingin agar daging tidak cepat rusak. Untuk mengetahui apakah daging masih berada dalam keadaan baik, ada tiga hal yang perlu diperhatikan:
a.       Warna daging
Daging yang baik harus mempunyai warna sama antara bagian dalam dan bagian luar daging.
b.        Bau
Bau daging adalah khas, sesuai dengan bau hewannya. Kalau ada proses pembusukan, baunya akan berubah.
c.         Konsistensi
Daging yang baik mempunyai konsistensi, elastic bila ditekan, kalau dipegang terasa basah kering. Artinya meskipun rasanya basah, tidak sampai membasahi tangan si pemegang.

H.      Pengetahuan untuk Anak
Sebagai seorang guru memang sepantasnya memberikan yang terbaik bagi peserta didiknya. Guru memberikan wawasan yang luas kepada anak sebab anak berhak mendapatkannya. Mengajarkan atau memberi informasi tentang makanan yang sehat pada  anak memang bukan pekerjaan yang mudah, guru tetap melibatkan dukungan dari pihak lain yaitu orang tua anak. Dengan adanya dukungan ini maka akan menjadikan anak terbiasa mengkonsumsi makanan yang sehat.
Susu sangat  dibutuhkan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Akan tetapi hal ini belum diikuti dengan kepedulian orang tua saat pengolahan, penyimpanan dan penyajian susu. Seringkali orang tua menganggap remeh, terlihat dari cara menyimpan susu yang diletakkan pada wadah yang tidak tertutup rapat, susu masih diberikan kepada anak melebihi satu jam setelah dibuat. Inilah yang menjadi koreksi bersama. Susu yang seharusnya memberikan manfaat bagi tumbuh kembang anak justru akan mendapatkan kerugian jika kita teledor akan hal tersebut.  Begitu juga dengan daging, anak dibiarkan mengkonsumsi daging yang telah diawetkan dan telah diberi pewarna buatan seperti nugget dan sozis, padahal hal ini tidak baik bagi kesehatan anak. Apabila orang tua ingin memberikan lauk yang bergizi seharusnya orang tua membuatnya sendiri dirumah dengan tanpa bahan pengawet atau sejenisnya.

SUMBER
http://ain-hygiene.blogspot.com

0 komentar: